Penduduk dan Kebudayaan
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu
wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi
satu smaa lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, pendududk
adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi 2, yaitu :
1.
Orang yang
tinggal di daerah tersebut
2.
Orang yang
secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut
Dengan kata lain, orang yang mempunyai surat resmi
untuk tinggal disitu. Mislakan bukt kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama
dalam suatu komunitas yang teratur, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai
sebuah masyarakt apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta system / aturan
yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, mausia kemudian berinteraksi sesama
mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata
pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat
agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar
menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan
berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar,
yaitu :
1. masyarakat band
2. suku, chiefdom,
3. dan masyarakat negara.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Keterikatan Penduduk, Masyarakat, &
Kebudayaan
Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena satu
sama yang lainnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Apalagi kebudayaan.
Kebudayaan sendiri dalam kehidupan masyarakat merupakan pondasi yang sangat
kuat. Setiap kegiatan manusia, apapun itu, pasti dilakukan menurut budaya
mereka. Kalau budaya pada masyarakat sendiri sudah goyah, maka dapat dipastikan
masyarakat tersebut sedikit demi sedikit akan mengalami kehancuran.
Pada
dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk
mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks
Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara
untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai
resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada
dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang
ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi
kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.
Rumusan Angka Kelahiran
1) Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude
Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000
penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus
sebagai berikut.
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1.
Golongan
tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
2.
Golongan
sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
3.
Golongan
rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
2) Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General
Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang
berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun.
Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
Di mana:
L = banyaknya kelahiran selama
satu tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang
berumur 15 - 49 tahun
3) Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus
atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi
lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk
mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
Di mana:
ASBR = angka kelahiran dari wanita
pada umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita
pada kelompok umur ter- tentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur
tertentu
Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk pada suatu wilayah atau negara
pasti berubah seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kelahiran, kematian dna migrasi. Untuk meramalkan
jumlah penduduk di masa yang akan datang maka dibuatlah rumus proyeksi
penduduk.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah
penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran,
kematian dan migrasi. Di Indonesia data penduduk yang dipakai dan dipercaya
untuk keperluan proyeksi berasal dari sensus penduduk yang diselenggarakan pada
tahun yang berahir "0" dan survey antar sensus yang berakhir
"5". Proyeksi ini digunakan untuk kepentingan pembangunan seperti
perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Perencanaan pembangunan
tersebut dapat berupa fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, lapangan
kerja dan lainnya.
Dalam demografi, dikenal beberapa rumus untuk
menghitung proyeksi penduduk, salah satunya adalah rumus proyeksi penduduk
geometris. Rumus proyeksi geometris adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk
(dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal
hingga tahun n
Piramida Penduduk
Piramida Penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk
berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah suatu penduduk.
Piramida penduduk disajikan dalam dua buah
diagram batang, pada satu sisi menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan pada
sisi lainnya menunjukan jumlah oenduduk perempuan dalam kelompok interval usia
peduduk lima tahunan. Yang laki-laki digambarkan di sebelah kiri dan kanan
untuk wanita.
Macam Bentuk Piramida Penduduk
Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa
berbeda di tiap wilayah atau negara, namun tetap patokan dasarna ada 3 bentuk,
yaitu :
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah,
jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian
yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya
terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India.
Ciri-ciri
Piramida Expansive :
- Sebagian
besar berada pada kelompok penduduk muda
- Kelompok
usia tua jumlahnya sedikit
- Tingkat
kelahiran bayi tinggi
- Pertumbuhan
penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner (Granat)
Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada
yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan
kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti :
Singapura, Jepang.
Ciri-ciri
Piramida Penduduk Stasioner :
- Penduduk
pada tiap kelompok umur hampir sama
- Tingkat
kelahiran rendah
- Tingkat
kematian rendah
- Pertumbuhan
penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Sebagian besar penduduk berada kelompok usia
dewasa atau tua.Nah kalau yang ini kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda,
bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran
yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya
rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
- Jumlah
penduduk usia muda sangat sedikit.
- Tingkat
kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian.
- Pertumbuhan
penduduk terus berkurang.
Dengan ketiga bentuk piramida tersebut,
seseorang bisa mengetahui kondisi dari negara tersebut walau dalam bentuk
grafik seperti ini. Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih banyak memiliki
grafik Piramida Penduduk Stasioner.
Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk merupakan perubahan kondisi
penduduk dari waktu ke waktu. Salah satu tinjauan terhadap dinamika penduduk
dilihat dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk dapat diketahui dengan cara:
1.
Sensus Penduduk
(cacah jiwa); yaitu perhitungan jumlah penduduk oleh pemerintah dalam jangka
waktu tertentu secara serentak
2.
Survey penduduk;
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan
menyediakan data statistic kependudukan pada waktu tertentu
3.
Registrasi
penduduk; proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan
pekerjaan secara rutin
Hal
lain yang menunjukkan dinamika penduduk adalah terjadinya mobilitas penduduk.
Mobilitas penduduk ditunjukkan dengan adanya migrasi yaitu perpindahan penduduk
dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan menetap.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk:
a.
Kelahiran
(natalitas)
b. Kematian
(mortalitas)
c.
Migrasi
(perpindahan)
Masalah
Kependudukan
Permasalahan
kependudukan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk
Besar
Penduduk
dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan
karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
b. Pertumbuhan
Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia
masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun.
c. Persebaran
Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata
baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan
pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah
daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga
mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia
terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.Urbanisasi yang terus terjadi
menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya
terbatas.
2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan
yang Rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi
kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Angka kematian
yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan
hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas
kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin
tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan
semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas
makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat
Pendidikan yang Rendah
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang
berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di
negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan
sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak dengan
ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga
banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan
secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat
jalannya pembangunan.
c. Tingkat
Pendapatan (Kemakmuran) yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah
penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak
37,5juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard
yang ditetapkan PBB.
Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah
berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit
mencapai manusia yang sejahtera.
Perkembangan
dan perubahan budaya
Kebudayaan selalu dimiliki oleh suatu
masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan
kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan
masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli.
Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang
merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa, dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan,
yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia yang
mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas yang didalamnya mengandung
agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil
ekspresi dari jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta
merupakan kemampuan mental dan kemampuan pikir dari orang yang hidup
bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa,
dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya,
agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa
kebudayaan merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang
dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya
kelakuan manusia itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya
unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
- unsur religi
- sistem
kemasyarakatan
- sistem
peralatan
- sistem mata
pencarian hidup
- sistem
bahasa
- sistem
pengetahuan
- seni
Dari
sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
- Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan, dan
sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak,
lokasinya ada dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
- Kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
- Kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia.
No comments:
Post a Comment