Thursday, 2 November 2017

Penduduk dan Kebudayaan

Penduduk dan Kebudayaan

Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu smaa lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, pendududk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi 2, yaitu :
1.       Orang yang tinggal di daerah tersebut
2.       Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut
Dengan kata lain, orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Mislakan bukt kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakt apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta system / aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, mausia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, yaitu :
1.       masyarakat band
2.       suku, chiefdom,
3.       dan masyarakat negara.

Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Keterikatan Penduduk, Masyarakat, & Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena satu sama yang lainnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Apalagi kebudayaan. Kebudayaan sendiri dalam kehidupan masyarakat merupakan pondasi yang sangat kuat. Setiap kegiatan manusia, apapun itu, pasti dilakukan menurut budaya mereka. Kalau budaya pada masyarakat sendiri sudah goyah, maka dapat dipastikan masyarakat tersebut sedikit demi sedikit akan mengalami kehancuran.
Pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.

Rumusan Angka Kelahiran
 1) Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.


Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1.       Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
2.       Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
3.       Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.

2) Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun.
Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.



Di mana:
= banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 - 49 tahun

3) Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.




Di mana:
ASBR = angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur ter- tentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk pada suatu wilayah atau negara pasti berubah seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kelahiran, kematian dna migrasi. Untuk meramalkan jumlah penduduk di masa yang akan datang maka dibuatlah rumus proyeksi penduduk.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi. Di Indonesia data penduduk yang dipakai dan dipercaya untuk keperluan proyeksi berasal dari sensus penduduk yang diselenggarakan pada tahun yang berahir "0" dan survey antar sensus yang berakhir "5". Proyeksi ini digunakan untuk kepentingan pembangunan seperti perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Perencanaan pembangunan tersebut dapat berupa fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, lapangan kerja dan lainnya.

Dalam demografi, dikenal beberapa rumus untuk menghitung proyeksi penduduk, salah satunya adalah rumus proyeksi penduduk geometris. Rumus proyeksi geometris adalah sebagai berikut:



Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n


Piramida Penduduk
Piramida Penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah suatu penduduk.
Piramida penduduk disajikan dalam dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukan jumlah oenduduk perempuan dalam kelompok interval usia peduduk lima tahunan. Yang laki-laki digambarkan di sebelah kiri dan kanan untuk wanita.


Macam Bentuk Piramida Penduduk
Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa berbeda di tiap wilayah atau negara, namun tetap patokan dasarna ada 3 bentuk, yaitu :

1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)



Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India.

Ciri-ciri Piramida Expansive :
  • Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
  • Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
  • Tingkat kelahiran bayi tinggi
  • Pertumbuhan penduduk tinggi

2. Piramida Penduduk Stasioner (Granat)



Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti : Singapura, Jepang.

Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
  • Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
  • Tingkat kelahiran rendah
  • Tingkat kematian rendah
  • Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)



Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua.Nah kalau yang ini kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia

Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua : 
  • Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit.
  • Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian.
  • Pertumbuhan penduduk terus berkurang.

Dengan ketiga bentuk piramida tersebut, seseorang bisa mengetahui kondisi dari negara tersebut walau dalam bentuk grafik seperti ini. Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih banyak memiliki grafik Piramida Penduduk Stasioner.

Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk merupakan perubahan kondisi penduduk dari waktu ke waktu. Salah satu tinjauan terhadap dinamika penduduk dilihat dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk dapat diketahui  dengan cara:
1.       Sensus Penduduk (cacah jiwa); yaitu perhitungan jumlah penduduk oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak
2.       Survey penduduk; kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistic kependudukan pada waktu tertentu
3.       Registrasi penduduk; proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin

Hal lain yang menunjukkan dinamika penduduk adalah terjadinya mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk ditunjukkan dengan adanya migrasi yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan menetap.
Faktor- faktor  yang mempengaruhi  dinamika penduduk:
a.       Kelahiran (natalitas)
b.        Kematian (mortalitas)
c.       Migrasi (perpindahan)

Masalah Kependudukan
Permasalahan kependudukan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.       Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.

b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun.

c. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas.

2.       Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan yang Rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.

b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.

c. Tingkat Pendapatan (Kemakmuran) yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB.
Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.

Perkembangan dan perubahan budaya
Kebudayaan selalu dimiliki oleh suatu masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia yang mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas yang didalamnya mengandung agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental dan kemampuan pikir dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencarian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni
Dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :

  1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan, dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya ada dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
  2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
  3. Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.

No comments:

Post a Comment